
Pada awal penelitian, 1738 pasien (22,8%) melaporkan tidak menggunakan olive oil, 3052 (40,0%) melaporkan penggunaan olive oil dalam dosis sedang, dan 2835 (37,2%) melaporkan penggunaan olive oil secara intensif. Peneliti mengatakan bahwa para pengguna olive oil dengan dosis sedang dan intensif lebih muda dari yang tidak pernah mengkonsumsi olive oil dan memiliki beberapa faktor risiko stroke yang rendah, berat badan lebih ringan, memiliki kadar trigliserida yang lebih rendah dan rasio kolesterol total/HDL yang rendah. Mereka juga lebih tangkas untuk latihan reguler selain itu mereka juga mengkonsumsi ikan, buah, dan sayuran dan minyak yang kaya akan omega 3 lebih sering dibanding dengan yang tidak mengkonsumsi olive oil.
Di atas median 5,25 tahun, 148 insidens stroke tercatat (115 iskemik, 28 hemoragik, 5 tidak terklasifikasi). Setelah penyesuaian untuk variabel sosiodemografi dan pola makan, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan faktor risiko stroke, peneliti mengobservasi insidens stroke yang rendah dengan penggunaan olive oil (p=0,02). Dibandingkan dengan yang tidak menggunakanolive oil, orang yang menggunakan olive oil secara intensif memiliki risiko stroke 41% lebih rendah. Tidak ada variabel diet yang secara bermakna berkaitan dengan insidens stroke.
Peneliti juga menilai kaitan antara kadar asam oleat di dalam plasma dan insidens stroke pada kelompok dengan 1245 subjek penelitian. Pada kelompok ini, terdapat 27 insidens stroke selama median lima tahun, termasuk 20 stroke iskemik dan 7 stroke hemoragik. Setelah penyesuaian untuk berbagai faktor confounding yang potensial, dibandingkan dengan tertile pertama asam oleat plasma, subyek yang berada pada tertile ketiga memiliki 73% penurunan risiko stroke (95% confidence interval 10%-92%, p = 0.03). Namun demikian, dalam model yang fully-adjusted¬ menggunakan analisis komponen asam lemak jenuh total, asam lemak omega 3 total, dan faktor diet lainnya, intensitas kaitan antara asam oleat plasma dan stroke berkurang (HR 0,25, 95% CI 0,08-0,86; p=0,03).
Satu kelemahan dari penelitian ini adalah tidak dapat dibedakan antara beberapa tipe olive oil yang dikonsumsi. Validitas asam oleat plasma sebagai penanda konsumsi olive oil butuh dievaluasi.Simpulan penelitian ini adalah olive oil memiliki peran protektif pada dewasa tua dari risiko stroke.
Image adopted from www.herbsknowledge.com
No comments:
Post a Comment